Teknologi Mengirit BBM Masa Kini
Audi AG
Teknik mengatur jadwal buka-tutup dan tingkat angkat katup berdasarkan putaran mesin. Gambar, teknik yang dikembangkan oleh Audi
Artikel Terkait:
* i-VTEC: Irit BBM dan Rendah Emisi
* KERS, Teknologi Mengirit BBM di F1
Senin, 6/10/2008 | 13:28 WIB
Berbagai cara dilakukan produsen mobil untuk membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit dan ramah lingkungan. Mulai dari mengganti cara memasok bensin (khususnya mesin bensin) sampai memanfaatkan energi yang terbuang begitu saja.
Cara memasok bensin ke mesin, tidak lagi menggunakan karburator, tetapi injektor. Lebih canggih lagi, injektor langsung memnyemprotkan ke bensin ke ruang bakar, persis seperti mesin diesel.
Katup yang digunakan sebagai pintu untuk mengatur keluar masuk bahan bakar dan bensin serta sisa pembakaran, jadwal dan lama membuka serta tinggi angkatnya kini bisa diatur sesuai dengan kondisi kerja mesin. Nama generiknya variable valve timing (VVT). Setiap produsen punya nama sendiri untuk teknologi ini.
Bagi mobil dengan mesin bersilinder 6 dan 8 atau lebih, cara mengirit adalah dengan me-non-aktifkan sebagian silinder. Ini dilakukan saat mobil hanya membutuhkan sedikit tenaga, misalnya jalan pelan atau berhenti sebentar.
Untuk mesin yang relatif kecil, cara meningkatkan kemampuan yang makin populer adalah mencangkokkan turbocharger atau supercharger.
Selain mesin, cara kerja transmisi juga mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Yang menjadi pertanyaan, seberapa besar pengiritan yang diperoleh dari setiap teknologi baru yang disodorkan oleh produsen? Dari beberapa teknologi yang sudah diaplikasikan, perkiraan para ahli otomotif, termasuk lembaga-lembaga yang kini gencar mengampanyekan irit bahan bakar di Amerika Serikat dan Kanada adalah, seperti berikut.
Teknologi Irit BBM
Teknologi
Cara Kerja
Pengiritan
VVT & L (variabel valve timing and lift)
Katup mengontrol aliran campuran udara dan bahan bakar yang masuk dan keluar dari silinder. Lama katup membuka, ditentukan oleh jadwal dan tinggi angkatnya.
Jadwal buka dan tinggi angkat katup pada putaran rendah dan tinggi ditentukan secara optimum. Desain tradisional, menggunakan waktu dan tinggi angkat yang dikompromikan untuk putaran rendah dan tinggi.
Teknologi VVT jadwal dan tingkat angkat katup berubah-ubah sesuai dengan putaran mesin. Hal ini membuat kerja mesin jadi lebih efisien.
5%
Mematikan silinder (cylinder deactivation)
Disebut juga multi-kapasitas. Teknologi ini hanya menon-aktifkan beberapa silinder ketika mesin hanya membutuhkan sedikit tenaga untuk bergerak. Misalnya saat lalu lintas macet.
Caranya kerjanya, mesin 8 dan 6 silinder, yang dipakai hanya 4 dan 3 silinder. Teknologi ini tidak digunakan pada mesin 4 silinder. Kalau dipaksakan menyebabkkan mesin batuk-batuk.
7,5%
Turbo & Supercharger
Turbo dan supercharger adalah kipas yang memaksa udara masuk ke dalam mesin. Turbo memanfaatkan gas buang dari mesin, sedangkan supercharger digerakan oleh mesin.
Kedua teknologi memungkinkan jumlah udara dan bahan bakar yang dimasukkan ke dalam silinder lebih banyak dan menghasilkan tenaga lebih besar. Sedagkan ukuran mesin relatif tetap kecil.
7,5%
ISG (intergrated starter & generator)
Sistem secara otomatis mematikan mesin ketika kendaraan berhenti dan menghidupkannya kembali ketika pedal gas ditekan. Demikian saat berhenti tak ada bahan bakar yang dibakar.
Teknologi ini digabungkan dengan mengubah energi kinetik menjadi listrik saat mobil direm. Caranya, energi kinetik diubah menjadi listrik, disimpan di dalam baterai dan nantinya digunakan lagi ketika diperlukan. Teknik ini hanya digunakan pada mobil hibrida.
8%
Injeksi langsung dengan turbo dan supercharger
Injeksi bahan bakar langsung (bensin) juga dikenal dengan GDI (gasoline direct injection). Kalau dilengkapi dengan turbo atau supercharger disebut “fuel stratified injection atau direct injection charge”).
Pada sistem injeksi dengan multi-injektor konvensional, bensin disemprotkan ke lubang dekat katup untuk bercampur dengan udara. Setelah itu baru dimasukkan ke dalam silinder.
Pada injeksi langsung, bahan bakar disemprotkan langsung ke ruang bakar. Dengan teknik ini, jadwal semprotan dan bentuk campuran lebih presisi.
Perbandingan kompresi bisa lebih tinggi, kerja mesin pun makin efisien.
11 – 13%
CVT (continuously variable transmission)
Perbandingan gigi tidak dibatasi, akselerasi mulus dan meningkatkan konsumsi bahan bakar.
6%
AMT (Manual transmisi yang dioperasikan secara otomatis)
Mengabungkan efisiensi transmisi manual dengan pergantian gigi secara otomatis.
7%
HiE.teenagers!!!(bener gag tuh tulisannya?)
15 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar